Publikasi
Pohon Langka Endemik pulau Mursala Dipterocarpus cinereus
Pohon lagan bras berukuran besar dengan diameter lebih dari 100 cm dan tinggi mencapai 50 m. Batang mengelupas tipis. Daun tunggal, lanset, 6-8 x 1,7-2,5 cm, menjangat tipis, pertulangan sekunder 7 – 9 pasang membentuk sudut tajam pada tulang daun primer (Gambar 6). Buah bersayap, dua sayap panjang (5 x 1,2 cm) dan tiga sayap pendek (5 x 5 mm)(Ashton, 1982). Hingga saat ini terdata hanya dijumpai di Pulau Mursala, Sumatra Utara. IUCN menyatakan bahwa jenis ini telah punah sejak 1998 (Ashton, 1998), namun pada 2013 tim ekspedisi Kebun Raya Bogor menemukan kembali jenis ini di Pulau Mursala (Kusuma dkk, 2013). Ancaman utama berupa pembalakan liar untuk dijual. Hingga saat ini pemanfaatan lagan bras diketahui hanya untuk kayu bangunan saja. Pohon langka Indonesia dan endemik di pulau Mursala, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
Dipterocarpus littoralis pohon langka endemik pulau Nusakambangan
Pohon pelahlar (Gambar 2) dapat mencapai tinggi 50 m dan diameter lebih dari 150 cm. Kulit batang mengelupas, abu-abu, dan mengeluarkan resin bila ditakik. Daun penumpu berbulu kasar, merah tua. Daun tunggal, 16-25(-52) x 10-18(-28) cm, tersusun berseling atau spiral, helaian daun membundar telur, agak kaku dan berlipatan, pertulangan sekunder 19-24 pasang. Buah bersayap, 2 sayap panjang (24 x 4 cm) dan 3 sayap pendek (10 x 6 mm) (Ashton, 1982). Habitatnya di hutan campuran daerah rendah (lowland forest), di punggung bukit, lereng dan pinggiran aliran air, serta pada substrat tanah bukit kapur (limestone) di Nusakambangan bagian barat (Partomihardjo dkk, 2014). Kayunya digunakan untuk bahan bangunan, pembuatan kapal dan pertukangan, sedangkan resin digunakan untuk memakal perahu. Sebaran terbatas dan populasi sangat kecil serta ancaman tinggi, sehingga menempatkan Pelahlar dalam jenis prioritas I. Pohon langka Indonesia endemik pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah
Vatica bantamensis pohon langka Indonesia endemik di Banten
Pohon resak banten mampu mencapai tinggi 30 m. Daun tunggal, agak tebal dan mengkilap, (4,5-) 7,5-18 x (1,8-) 3,5-7,5 cm, jorong atau lonjong, pertulangan sekunder 9 – 11 pasang (Gambar 4). Perbungaan dalam malai, muncul di ketiak atau ujung ranting. Buah bersayap lima, dua sayap panjang (9 x 2,5 cm) dan tiga sayap pendek (0,25 x 0,09 cm), biji agak membulat dengan diameter 10 mm. Pohon yang menjadi identitas Provinsi Banten ini diketahui hanya tumbuh di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten pada hutan daerah rendah di lereng-lereng bukit atau gunung (Ashton, 1982). Kayunya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pembuatan kapal/perahu.
Vatica javanica subsp. javanica pohon langka endemik pulau Jawa Bagian barat
Pohon resak brebes berukuran sedang, tinggi mencapai 27 m dan diameter 25 cm. Kulit batang putih atau coklat keabuan dan memiliki garis-garis khas Vatica yang melingkari batang (Gambar 5). Dauntunggal, jorong – lonjong (13-24 x 6–10 cm), menjangat tipis, pangkal membundar atau agak menjantung, pertulangan sekunder 22-25 pasang, menyambung di tepi daun membentuk pertulangan intramarginal. Buah bersayap, dua sayap panjang (7,5 x 1,7 cm) dan tiga sayap pendek (0,3 x 0,07 cm). Jenis ini dilaporkan hanya tumbuh di hutan primer atau sekunder tua di daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, tepatnya Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes (Kalima, 2010).
Taxonomic placement and updated description of the recently recollected Vatica cauliflora (Dipterocarpaceae)
Penulis:
Enggal Primananda, Dipta Sumeru Rinandio,Wendy A. Mustaqim, Iyan Robiansyah, Agusti Randi
Establishing permanent monitoring plots of narrow endemic and threatened plants of Indonesia: a case study on Dipterocarpus cinereus Slooten (Dipterocarpaceae)
Penulis: Arida Susilowati, Henti Hendalastuti Rachmat, Afifatul Achyar, Eka Martha Della Rahayu, Imam Syafii, Mokhamad Nur Zaman, Enggal Primananda, Arief Hamidi, Iyan Robiansyah
High Species Diversity of the Family Dipterocarpaceae in Mursala Island, Indonesia
Penulis: Iyan Robiansyah, Arief Hamidi, Agusti Randi
Alarming call from Mursala Island, North Sumatra, Indonesia: The urgent task of conserving the previously reported extinct of Dipterocarpus cinereus
Penulis: HENTI HENDALASTUTI RACHMAT, ATOK SUBIAKTO, KESUMA WIJAYA, ARIDA SUSILOWATI
Ecosystem red listing and identification of Mursala Island as the first important plant area in Indonesia
Iyan Robiansyah, Arief Hamidi, Mokhamad Nur Zaman, Imam Syafii, Enggal Primananda, Arida Susilowati, Henti Hendalastuti Rachmat, Afifatul Achyar, Eka Martha Della Rahayu
Berita
FPLI Hadiri Workshop Nasional Penyusunan NSPK Pemulihan Ekosistem di Kawasan Konservasi
30 Mei 2025
#pohonLangka
#konservasi
#pohonLangkaIndonesia
#forumPohonLangkaIndonesia
Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) Hadiri Lokakarya Nasional I Penyusunan Laporan Nasional Keanekaragaman Hayati ke-7 (NATREP 7)
30 Mei 2025
#konservasi
#pohonLangka
#forumPohonLangkaIndonesia
#pohonLangkaIndonesia
Kuliah Tamu: Mengenal Pohon langka Indonesia dan Strategi Konservasi
24 Mei 2025
#konservasi
#pohonLangka
#pelatihan
#pohonLangkaIndonesia
#forumPohonLangkaIndonesia
Detail Publikasi
Judul
Artikel