Berita

Webinar Nasional: Restorasi Ekosistem untuk Masa Depan Berkelanjutan: Tantangan dan Solusi

Bogor, 24 Juli 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025, Pohon Langka Indonesia bersama Perhimpunan Taxonomy Indonesia (PTI) dan Invertto Earth menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Restorasi Ekosistem untuk Masa Depan Berkelanjutan: Tantangan dan Solusi.”

Acara yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025 pukul 09.00–12.00 WIB melalui platform Zoom Meeting ini menghadirkan para pakar lintas bidang untuk membahas strategi, tantangan, dan solusi dalam upaya restorasi ekosistem demi keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia.

Pembicara dan Narasumber

  1. Pembawa Acara: Fauziyah Shabirah (Garisina UNJ/Regidat Pohon Langka Bangka)
  2. Pembukaan: Dr. Ir. Wiratno, M.Sc. (Penasihat PTI)
  3. Narasumber Utama:
  4. Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo (Ketua PTI/Pakar Biologi Botani)
  5. Dr. Dewi Gunawati, S.H., M.Hum. (Dosen Hukum Lingkungan UNS)
  6. Dr. Nurpana Sulaksono, S.Hut., M.T. (Balai TN Gunung Merbabu)
  7. Lelyana Midora, S.Hut., M.Sc. (Invertto Earth Coordinator)

Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk:

  1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya restorasi ekosistem sebagai upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
  2. Membahas tantangan aktual dalam implementasi restorasi, baik dari sisi ekologi, hukum, maupun kebijakan.
  3. Menawarkan solusi dan strategi kolaboratif untuk mendukung agenda restorasi di Indonesia.

Akses dan Partisipasi

Webinar ini gratis (Free Entry) dan terbuka bagi masyarakat luas, akademisi, mahasiswa, maupun pegiat lingkungan. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan QR code yang tersedia di poster acara.

Harapan Penyelenggara

Melalui kegiatan ini, penyelenggara berharap dapat memperkuat kesadaran publik, membangun jejaring antar pemangku kepentingan, serta mendorong langkah nyata dalam mendukung agenda restorasi ekosistem di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

24 Juli 2025
#pohonLangka #pohonLangkaIndonesia

FPLI Hadiri Workshop Nasional Penyusunan NSPK Pemulihan Ekosistem di Kawasan Konservasi

30 Mei 2025
#pohonLangka #konservasi

Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) turut berpartisipasi dalam Workshop Nasional Pengembangan Peta Indikatif Arahan Pemulihan Ekosistem yang Terintegrasi serta Penyusunan Indikator Penilaian Keberhasilan Pemulihan Ekosistem, yang diselenggarakan oleh Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi, Ekosistem Esensial dan Pemulihan Ekosistem (PEBAP) pada tanggal 27–28 Mei 2025.

Workshop ini merupakan bagian dari proses penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Pemulihan Ekosistem, khususnya di Kawasan Suaka Alam (KSA), Kawasan Pelestarian Alam (KPA), dan Taman Buru (TB). Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan acuan teknis dan peta arah yang terintegrasi bagi pelaksanaan pemulihan ekosistem di kawasan-kawasan konservasi di seluruh Indonesia.

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), yang dalam arahannya menekankan pentingnya pemulihan ekosistem sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam menghadapi krisis keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.

Dalam workshop ini, FPLI berkontribusi memberikan masukan berdasarkan pengalaman organisasi dalam konservasi dan pemulihan pohon-pohon langka serta ekosistem tempat mereka tumbuh, termasuk kawasan endemik dan terdegradasi. FPLI juga menyoroti pentingnya memasukkan data spesifik mengenai spesies langka dan endemik sebagai salah satu parameter dalam penyusunan peta indikatif maupun indikator keberhasilan pemulihan ekosistem.

“Pemulihan ekosistem harus dilandaskan pada data ilmiah dan pemahaman ekologi spesifik, terutama untuk spesies langka dan endemik yang selama ini belum banyak tersentuh dalam skema-skema restorasi skala luas,” ujar Prof. Tukirin Partomihardjo perwakilan FPLI dalam sesi diskusi kelompok.

FPLI menyambut baik langkah Direktorat PEBAP dalam menyusun NSPK ini dan berharap hasilnya akan menjadi pedoman yang kuat dan inklusif untuk memulihkan ekosistem secara efektif dan berkelanjutan, serta memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) Hadiri Lokakarya Nasional I Penyusunan Laporan Nasional Keanekaragaman Hayati ke-7 (NATREP 7)

30 Mei 2025
#konservasi #pohonLangka

Bogor, 27 Mei 2025 — Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) menghadiri Lokakarya Nasional I: Pemetaan Pemangku Kepentingan dan Kesiapan Data untuk Penyusunan Laporan Nasional ke-7 Implementasi Konvensi Keanekaragaman Hayati (7th National Report CBD) yang diselenggarakan oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tanggal 26–27 Mei 2025 di Kota Bogor.

Lokakarya ini merupakan langkah awal dalam proses penyusunan Laporan Nasional Keanekaragaman Hayati ke-7 (NATREP 7), yang merupakan kewajiban Indonesia sebagai negara pihak dalam pelaksanaan Convention on Biological Diversity (CBD).

Kegiatan ini bertujuan untuk:

  1. Mengidentifikasi peran dan kontribusi berbagai pihak dalam pencapaian target keanekaragaman hayati,
  2. Menyelaraskan indikator nasional yang tercantum dalam Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025–2045 dengan Global Biodiversity Framework (GBF),
  3. Memperkuat sinergi lintas sektor serta menghimpun dan menyelaraskan data dan informasi dari berbagai sektor sebagai bagian dari sistem pelaporan nasional.

Sebanyak 160 peserta hadir pada hari pertama, dan 130 peserta pada hari kedua, terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga, organisasi masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta, hingga lembaga internasional.

FPLI berpartisipasi aktif sebagai bagian dari organisasi masyarakat sipil yang fokus pada konservasi pohon-pohon langka di Indonesia. Kehadiran FPLI menjadi representasi penting dalam menyuarakan peran spesies pohon langka sebagai indikator ekosistem yang sehat dan stabil, serta sebagai bagian dari warisan hayati bangsa yang perlu dilestarikan.

Rangkaian acara diawali dengan pembukaan dan arahan dari Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati – Kementerian Lingkungan Hidup, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan pelestarian keanekaragaman hayati. Kegiatan ini ditutup secara resmi juga oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati.


Tentang FPLI

Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) merupakan sebuah wadah berbentuk forum komunikasi yang menghimpun jaringan organisasi dan individu yang berkomitmen dalam perlindungan dan pelestarian spesies pohon langka di Indonesia. FPLI mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan melalui advokasi, penelitian, peningkatan kapasitas, dan pemberdayaan masyarakat untuk memastikan kelestarian sumber daya genetik tanaman Indonesia.


Informasi lebih lanjut:

Email: admin@pohon-langka.org

Website: pohonlangka_id

Instagram: @pohonlangka_id

Kuliah Tamu: Mengenal Pohon langka Indonesia dan Strategi Konservasi

24 Mei 2025
#konservasi #pohonLangka

Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) berkomitmen terus menyampaikan informasi pohon langka Indonesia dan upaya melestarikan.  Kini giliran Kehutanan universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menajdi tuan rumah kegiatan kuliah tamu.

Berlangsung di Gedung kampus II UMM, pada hari sabtu, 24 Mei 2025 dengan tema ”Menjaga yang Langka, Untuk Masa Depan: Peran Krusial Pohon Langka dalam Menyerap Karbon”.

Divisi Riset dan Teknologi merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Kehutanan ingin mengadakan kegiatan kuliah umum yang ber-temakan Pohon Langka dan Karbon sequestration yang bertujuan guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i Kehutanan khususnya mahasiswa kehutanan UMM.

Melalui kuliah umum mahasiswa berkesempatan mendapatkan pemahaman mendalam yang didapat dari pemateri maupun praktisi yang memiliki pengalaman langsung di bidang pengetahuan terhadap pohon langka dan karbon sequestration. Kegiatan kuliah umum ini menjadi sarana untuk menjembatani teori yang dipelajari di kelas dengan realitas di dunia kerja atau industri. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, kuliah umum diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa/i, memperluas jaringan profesional, serta membangun keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Mokhamad Nur Zaman (azam)

Kehadiran Forum Pohon Langka Indonesia menjadi kunci sebagai pihak yang paham dan bekrja di sektor konservasi pohon dan tanaman langka. Konsep kuliah umum di pakai sebagai saran untuk membagikan pengetahuan dan wawasan untuk mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang.

Gandeng Seniman BOGA, FPLI Selenggarakan Pameran Lukisan Botani: Jelajahi Flora Indonesia

Dilaksanakan di Bogor Jawa Barat pada 9 September sampai dengan 4 Oktober 2024

20 Mei 2025
#konservasi #forumPohonLangkaIndonesia

STUDI AUTEKOLOGI LAGAN BRAS (Dipterocarpus cinereus Slooten) SEBAGAI POHON ENDEMIK DI PULAU MURSALA

12 April 2025
#konservasi #Mursala

Penelitian autekologi terhadap spesies pohon terancam punah sangat penting karena pohon memiliki peran yang vital dalam ekosistem. Dipterocarpus cinereus ialah salah satu spesies endemik Pulau Mursala yang terancam kepunahan berdasarkan IUCN Red list of Threatened Species. Untuk mendukung konservasi Dipterocarpus cinereus, diperlukan data dasar tentang dinamika populasi dan faktor abiotik dari spesies yang diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui autekologi Dipterocarpus cinereus sebagai pohon endemik di Pulau Mursala yang meliputi struktur populasi, pola sebaran poulasi, dan preferensi habitat. Pada plot seluas 0,52 ha ditemukan sebanyak 635 individu tumbuhan dari 107 jenis spesies yang terdiri dari 64 genus dan 40 suku. Sebanyak 95 spesies pohon berkayu (88,79%) telah teridentifikasi hingga tingkat genus, sementara 5 spesies pohon belum teridentifikasi karena kurangnya ciri morfologi. Selain itu, terdapat 7 spesies tumbuhan non-kayu yang ditemukan selama pengamatan di lapangan. Terdapat 56 individu spesies Dipterocarpus cinereus yang ditemukan pada plot penelitian dengan diameter terbesar mencapai 144,1 cm. Indeks morisita yang menunjukkan pola distribusi Dipterocarpus cinereus sebesar 1,4 yang menandakan spesies ini cenderung terdistribusi secara mengelompok. Indeks keanekaragaman spesies pada plot tergolong tinggi dengan nilai 3,70. Indeks kemerataan pada plot sebesar 0,18 yang menunjukkan bahwa keseragaman populasi tergolong rendah. Struktur tegakan menyerupai huruf “J” terbalik yang menandakan proses regenerasi di hutan tersebut berjalan dengan baik dan stabil. Lokasi penelitian termasuk kedalam hutan alam dewasa tidak seumur dengan kondisi ekosistem yang tidak terganggu. Total biomassa dari seluruh jenis tumbuhan yang telah diidentifikasi sebesar 73,17 ton/ha yang tergolong rendah.

Gerakan konservasi pohon langka Indonesia disampaikan dalam kuliah tamu di Sanata Dharma Yogyakarta

18 Maret 2025
#konservasi #forumPohonLangkaIndonesia

Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) terus bergerak menyambangi generasi muda guna menyampaikan satu visi, “Kita jaga pohon langka Indonesia”. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD) adalah satu di antara beberapa kampus yang terus diajak dalam barisan terdepan konservasi pohon langka Indonesia.

Kegiatan kuliah tamu dilakukan di program studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan tema yang diangkat di tahun 2025 adalah "Menyelamatkan Pohon Langka: Konservasi Spesies Pohon Langka di Indonesia dan Peran Red List IUCN dalam Konservasi Tumbuhan Indonesia" dilaksanakan pada selasa, 18 Maret 2025.

Mata kuliah Biologi Konservasi merupakan salah satu mata kuliah fundamental dalam memahami upaya perlindungan keanekaragaman hayati. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan biodiversitas tertinggi di dunia, menghadapi ancaman serius terhadap kelestarian spesies tumbuhan, termasuk pohon langka. Oleh karena itu, pemahaman tentang status konservasi spesies menjadi sangat penting guna mendukung upaya pelestarian yang berbasis data ilmiah.

Kegiatan ini untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai konservasi spesies pohon langka, penilaian status konservasi, dan peran organisasi konservasi dalam upaya perlindungan spesies. Narasumber yang dihadirkan langsung dari praktisi Forum Pohon Langka Indonesia, Mokhamad Nur Zaman, S.Si., M.Ling.

Di awal perjumpaan, Azam (sapaan akrabnya) bercerita sejak 2013 lalu, USD menjadi bagian dari program Global Trees Campaign (GTC) melalui Fauna & Flora Indonesia Programme. Kegiatan konservasi pohon langka Dipterocarpus littoralis (Blume) di pulau Nusakambangan menjadi awal yang menginisiasi lahirnya Gerakan nasional konservasi pohon langka dan FPLI. 

Beberapa waktu kemudian, semakin masif aktivitas yang berkaitan dengan pohon langka ditandai munculnya serangkaian program seperti Penelitian propagasi Dipterocarpus littoralis (Blume) melalui stek batang, kemudian diskusi pohon langka, kuliah umum pohon langka, hingga membuat sebuah seminar nasional yang dibarengi dengan pameran pohon langka Indonesia.

Perjalanan dilanjutkan tahun 2025, FPLI kembali hadir di tengah mahasiswa-mahasiswi USD. Peserta yang berjumlah 43 orang, terdiri dari 37 mahasiswa, 4 pendamping, dan 2 Dosen. Kuliah tamu ini menyampaikan tentang status data terkini tumbuhan Indonesia, data terkini tumbuhan di Indonesia yang masuk kategori terancam punah menurut IUCN Redlist, dan tidak luput juga menyampaikan program-program FPLI sampai ter-update 2025. Bapak Kristianto Budiasmoro, M.Si., dan Ibu Ratna sebagai dosen pengampu matakuliah biokonservasi mengawal acara ini dari awal hingga akhir.

Terdapat sesi tanya jawab dan diskusi sebagai media untuk bertukar informasi penting berkaitan dengan tema. Tak disangka, banyak pertanyaan yang muncul. Hal ini karena sangat relevan dengan matakuliah. Sesuatu yang masih perlu dikonfirmasi, mahasiswa tanyakan, bahkan tidak jarang informasi yang mereka miliki juga disampaikan secara lugas. Diskusi terasa sangat hidup melihat antusias mahasiswa yang mencoba memberikan informasi terkait keadaan di sekitarnya maupun dari materi yang disampaikan.

Ini sebuah pertanda baik, anak muda saat ini ternyata masih sangat peduli terhadap kelestarian alam dan berharap perbaikan terus diupayakan. Mereka tidak terlena dengan teknologi canggih yang menyilaukan, dan tidak pula meninggalkan aktivitas konservasi. Justru teknologi dimanfaatkan sedemikian rupa, agar bisa berperan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Pertanyaan dan pernyataan yang saling dilempar akhirnya mencapai titik pungkas. Diakhir acara, FPLI diberikan cindera mata sebagai kenang-kenangan dan diiringi dengan foto bersama, menandai berakhirnya Kuliah tamu ini.

PT Yamaha Indonesia Manufacturing Selenggarakan Pelatihan Perawatan dan Edukasi Pohon Langka di Taman Kehati Kiara Payung, Sumedang

28 Mei 2025
#konservasi

Sumedang, 28 Februari 2025 — Dalam rangka mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, PT Yamaha Indonesia Manufacturing mengadakan pelatihan perawatan pohon langka dan edukasi tentang pohon langka Indonesia di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kiara Payung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada 27 Februari 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program konservasi pohon langka yang telah dimulai sejak Desember 2024, dengan penanaman 20 pohon langka, sebagian besar merupakan jenis endemik Pulau Jawa. Kawasan Taman Kehati Kiara Payung sendiri berada di bawah wewenang Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan telah menjadi lokasi penting dalam upaya pelestarian spesies tumbuhan langka.

Pelatihan menghadirkan Inama, M.Hut dari Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) sebagai narasumber utama. Dalam sesi presentasi, Inama menjelaskan pentingnya pelestarian pohon langka sebagai bagian dari ekosistem yang tak tergantikan, serta menyampaikan teknik-teknik dasar dalam perawatan pohon langka seperti pemangkasan selektif, pengendalian hama, dan pemupukan berkelanjutan.

Peserta pelatihan terdiri dari kelompok tani hutan yang merupakan mitra Dinas Lingkungan Hidup dalam merawat dan menjaga kawasan Taman Kehati. Setelah sesi materi, peserta diajak langsung ke lapangan untuk melakukan praktik perawatan pada pohon-pohon langka yang telah ditanam sebelumnya.

Selama praktik berlangsung, terjadi diskusi interaktif dan mendalam antara peserta dan narasumber. Para peserta menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di lapangan, seperti kesulitan dalam identifikasi jenis dan kebutuhan spesifik tiap pohon. Diskusi ini membuka ruang transfer pengetahuan dua arah yang memperkuat pemahaman teknis serta komitmen peserta terhadap konservasi.

“Kegiatan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga upaya konkret Yamaha dalam mendukung pelestarian hayati Indonesia melalui edukasi, keterlibatan komunitas lokal, dan kemitraan lintas sektor,” ujar perwakilan dari PT Yamaha Indonesia Manufacturing.

Melalui kegiatan ini, Yamaha berharap kelompok tani mitra dapat menjadi pelaku utama dalam merawat dan mengawal keberlanjutan pohon langka yang ditanam, serta menularkan semangat konservasi kepada masyarakat sekitar.

Forum Pohon Langka Indonesia Selenggarakan Annual Meeting 2025: Evaluasi Program dan Penguatan Strategi Konservasi

27 Februari 2025
#konservasi #forumPohonLangkaIndonesia

Bogor, 28 Mei 2025Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) menyelenggarakan Annual Meeting 2025 dengan mengusung tema “Evaluasi Program Konservasi 2024 dan Penguatan Strategi Tahun 2025”, yang berlangsung di Kebun Raya Bogor, pada Rabu, 28 Mei 2025. Kegiatan ini didukung penuh oleh PT MNR sebagai bentuk kolaborasi dunia usaha dalam mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Rapat tahunan ini dipimpin langsung oleh Ketua FPLI, Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo, dan dihadiri oleh jajaran tokoh penting FPLI, antara lain Dr. Ismayadi, Dr. Wiratno, dan Arief Hamidi. Selain peserta yang hadir secara langsung di lokasi, anggota FPLI dari berbagai wilayah di Indonesia juga mengikuti kegiatan ini secara daring melalui platform Zoom Meeting.

Agenda utama dalam pertemuan ini adalah:

  1. Evaluasi pelaksanaan program konservasi pohon langka sepanjang tahun 2024, termasuk program penanaman, pelatihan, dan advokasi kebijakan,
  2. Penguatan strategi kerja tahun 2025, dengan fokus pada sinergi multipihak, peningkatan basis data spesies langka, dan penyusunan rencana aksi daerah konservasi pohon langka.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Tukirin menekankan bahwa upaya konservasi tidak bisa dilakukan sendiri. “Kita membutuhkan kolaborasi antarpihak, baik itu dari dunia akademik, pemerintah, masyarakat sipil, hingga sektor swasta, untuk menyelamatkan pohon-pohon langka yang kini kian terdesak,” ujarnya.

Pertemuan ini juga menjadi ajang refleksi dan konsolidasi internal, termasuk dalam memperkuat jejaring kerja FPLI dengan mitra di daerah, memperbarui pendekatan konservasi berbasis sains, dan memanfaatkan teknologi untuk pemantauan pohon langka secara lebih efektif.

Melalui kegiatan ini, FPLI menegaskan komitmennya sebagai organisasi pelopor konservasi pohon langka di Indonesia yang tidak hanya bekerja di tataran teknis, tetapi juga turut memengaruhi kebijakan dan kesadaran publik.

Menguak Misteri Pohon Sala: Prof. Tukirin dan Tim Lakukan Kajian Langsung di Keraton Surakarta

24 Februari 2025
#konservasi #pohonLangkaIndonesia

Dalam upaya mengungkap identitas pasti pohon Sala yang selama ini dikenal dalam budaya Jawa, Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo (Ketua Forum Pohon Langka Indonesia - FPLI) melakukan kunjungan lapangan ke Keraton Surakarta Hadiningrat bersama Prof. Dr. Prabang Setyono (Guru Besar Universitas Sebelas Maret/UNS), perwakilan dari FPLI, UNS, serta didampingi tokoh dari lingkungan keraton.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kajian ilmiah dan budaya untuk menelusuri jenis asli dari pohon yang secara tradisional disebut “Sala”. Hal ini penting mengingat dalam berbagai sumber dan publikasi populer, terdapat setidaknya empat jenis pohon yang sering diklaim sebagai Sala, yakni Couroupita guianensis, Pinus merkusii, Shorea robusta, dan Syzygium sp.

Dalam survei yang dilakukan dengan menyusuri beberapa titik di lingkungan keraton, tim akhirnya ditunjukkan satu pohon yang oleh pihak keraton diyakini sebagai pohon Sala. Pohon tersebut berada di dekat area Sitinggil dan setelah dilakukan pengamatan langsung, jenisnya diidentifikasi sebagai Cynometra ramiflora, yaitu pohon dari kawasan tropis basah yang memiliki nilai ekologis tinggi.

Kunjungan ini bukan hanya untuk memastikan identitas pohon Sala, namun juga menjadi bagian dari inventarisasi awal jenis-jenis pohon yang tumbuh di kawasan Keraton Surakarta. Banyak di antaranya memiliki nilai penting secara sejarah, simbolik, maupun ekologis.

“Penelusuran ini penting untuk menempatkan kembali pengetahuan lokal ke dalam konteks ilmiah dan konservasi,” ujar Prof. Tukirin. “Pohon Sala bukan sekadar nama, tetapi juga representasi dari warisan budaya dan ekologis yang harus dicatat dan dijaga dengan baik.”

Ke depan, tim berencana menyusun sebuah buku berjudul “Pohon-Pohon Keraton Surakarta”, yang akan memuat informasi tentang jenis-jenis pohon yang tumbuh di kawasan keraton, lengkap dengan kisah, fungsi budaya, serta identifikasi ilmiahnya. Buku ini diharapkan bisa menjadi media edukasi dan interpretasi bagi masyarakat dan wisatawan, sekaligus mendorong pelestarian kawasan hijau bersejarah di kota Surakarta.

Kegiatan

Aksi Konservasi

Lokasi

Gedung PIKA Bogor - Jl. Raya Pajajaran No.79, RT.02/RW.03, Bantarjati, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16153
© Copyright 2025 - Pohonlangka ID - All Rights Reserved